Sabtu, 30 Maret 2013

Kumpulan Cerita 2013

ANAK,DAN ANAK ITU BERUBAH
MENJADI ANJING".「●」(Kis ah Nyata)
Naudzubillah
Kisah mirip Malin Kundang kemarin
terulang
di Dusun Sigambal, Desa Pinang Awan, Kec.
Torgamba, Labuhan Batu Selatan.
Seorang
siswi SMP mendadak berubah
wujud usai
menendang kepala ibunya yang lagi sholat.
Gadis belia itu menjelma jadi ular
berkepala anjing.
Hingga akhir November kemarin,
kabar itu
menggemparkan warga di sana. Tapi
anehnya, banyak warga setempat
termasuk
perangkat desa, kompak tutup
mulut soal
identitas gadis durhaka dan ibu malang itu. Alasannya, mereka
takut kualat atau tertular kena
kutukan.
Karena itu, beredar kabar: ibu dan
anak itu
telah diungsikan ke sebuah lokasi rahasia di
Medan. Itu dilakukan demi
menghindari
kedatangan ratusan orang dari
berbagai daerah yang ingin melihat
anak durhaka itu. Kebenaran kisah heboh ini kemarin
dibeber UT, seorang warga di
lokasi
kejadian. Ia
memperlihatkan rekaman dari
handphone yang menggambarkan sesosok
gadis telah berubah wujud menjadi
binatang.
Pengakuan UT, rekaman itu
diambilnya
sendiri. Dalam rekaman, terlihat jelas seekor
ular berkepala anjing dengan posisi
meliuk.
Anehnya, ular berkepala anjing itu
memiliki 2
tangan menyerupai biawak, juga memiliki
rambut putih panjang. Tayangan
dalam rekaman, sambil berputar
keliling, ular berkepala anjing itu
terdengar
mengeluarkan jeritan dan isak tangis
sembari berurai air mata. Banyak
warga
yang
menyaksikan merasa prihatin
sekaligus ngeri melihatnya. Menurut UT, gadis durhaka yang
masih duduk di bangku kelas 2 SMP
itu,
dalam
kesehariannya berperangai buruk
dan sering melawan orang tuanya yang hanya
bekerja mocok-mocok, sesekali
mencari
upahan kerja kepada para
tetangga dan kerabatnya. UT
bercerita. “Suatu hari,” ucap UT tanpa
mau menyebut pasti tanggal
kejadiannya,
“gadis belia itu merengek minta
dibelikan sepeda motor Yamaha
Mio kepada ibu
kandungnya. Karena merasa
disepelekan dan diacuhkan sang
ibu yang sedang sholat, dia
tiba-tiba menendang kepala ibunya
ketika sedang bersujud.”
Inilah awal petaka itu. Saat itu
juga, wajah
gadis itu sontak berubah wujud
menjadi anjing kurus. Seluruh
badan dan kakinya lalu berubah menjadi ular.
Ketika sang ibu
menyelesaikan sholatnya, kontan
dia
menjerit histeris dan menangis
meraung- raung melihat puteri
kesayangannya telah
berubah wujud.
Hingga akhir November lalu,
Kapolsek Torgamba, AKP
Tampubolon, enggan berkomentar soal kabar heboh
yang
menggemparkan wilayahnya.
Bahkan
menurutnya, tidak terjadi apa-apa
di wilayah hukumnya.
Qarin Api Kejadian heboh ini
berbeda dengan legenda
maling kundang. Kalau kutukan
bagi maling kundang, terjadi usai
ibunya berseru kepada
Allah. Tapi kalau kutukan bagi anak
durhaka
yang hebohkan Labuhan Batu ini,
akibat Allah langsung yang
berseru. Kun fayakun. Jadi maka jadilah.
Demikian penilaian
spritualis Ki Ageng Awaluddin.
Menurutnya, perubahan wujud
sang anak menjadi berkepala
anjing akibat unsur api
lebih mendominasi diri atau qorin si
anak. Unsur itu pula yang membuat
Iblis
dan syetan banyak mengendalikan
hidupnya. “Hanya Allah yang dapat
menjawab,
kematianlah nantinya yang mampu
merubah
wujudnya kembali, itu pun tak
lepas atas kuasa Allah,” ujar Ki Ageng soal
kebenaran
kisah itu. Pun begitu, menurutnya,
kisah Rahasia Illahi
ini bukan tak mengandung pesan
penting, terutama untuk ulama.
“Nyatakanlah
kebenaran itu secara Islamiah,
atas
pengajaran terhadap sikap anak
terhadap orang tua, alim ulama, guru atau
sesama, karena hal itu tak
terlepas peran alim ulama, dari apa
yang dilihat para anak-
anak. Ini juga
menandakan alam sudah tua dan situasi saat
ini kembali kepada kehidupan dan
peradaban yang tak
mengedepankan moral
serta menenggelamkan sendi-sendi
kebenaran agama,” kata Ki Ageng sambil
mengingatkan: surga itu memang
ada di bawah telapak kaki ibu.
“Jadi
semuanya itu
adalah laknat Allah yang terjadi kepada anak
durhaka itu,” sambungnya. (Abah
Rahman/ PM). Semoga kita bisa
mengambil
ibrah (pelajaran)
dari kejadian ini. Meski kabar ini masih belum
pasti kebenaraanya 100 % karena
infonya masih sifatnya
tertutup,,ya
setidaknya kita
jadi prihatian, yang penting jngan kita
sampai menyakiti hati orangtua
kita adanya